my clock

Minggu, 19 Januari 2014

Ada beberapa sendok harapan dalam larutan pintamu yang juga kamu amin-kan dengan berkali-kali adukan.
Ketika akhirnya nanti kamu bilang “manis”, saat itu kamu akan khusyuk dengan penuh rasa syukur.
Dan aku akan menonverbalkan, mungkin dengan berapapun desibelnya, juga ikut bahagia. Walaupun tak pernah kamu tau.
Aku terlalu takut, takut untuk menjamah pintamu. Pintamu yang aku pikir tentang makhluk mars yang bukan aku.
Akan kubiarkan kau meresapi untuk setiap amin-mu, lalu kudengar saja sendiri melodi tersiratku..

*lagu* “Inginku, bukan hanya jadi temanmu.. atau sekedar sahabatmu, yang rajin dengar ceritamu..”

Ada beberapa bagian, yang bikin aku nggak bisa ngomong ke kamu. Bukan karena aku nggak mau, tapi nggak bisa.
Nggak bisa ngebuat semuanya jadi berakibat.
Iya, panggil saja aku pecundang perasaan.
Yang penting bisa nemenin kamu nyeduh harapan.
Yang penting bisa megangin payung buat kamu waktu kita maen bareng pas hujan.
Yang penting bisa gandeng tangan kamu waktu nyebrang.
Yang penting bisa kamu telfon, ya.. walaupun cuma waktu “kamu dimana? Aku lagi butuh kamu sekarang..”
Nggak papa, aku ikhlas..
Pun jika nanti muaranya tidak menuju kepadaku.



Eh, sebentar...
Kenapa ada satu judul tulisan yang tidak aku kenal di folder notebook ku?
“Kamu, semuanya kamu.”
Hah?

SEMENJAK DIA MENULIS APA YANG DIA RASA..
BAHKAN MUNGKIN JAUH SEBELUM DIA MENULISNYA..
AKU TAU, BAHWA ADA SESUATU YANG BEDA YANG AKU RASA TERHADAP SIKAPNYA.
BUKAN UNTUK SEORANG TEMAN TERNYATA, TAPI UNTUK SESEORANG YANG INGIN DIA MILIKI NANTINYA..
BUKAN SESUATU YANG BIASA, HINGGA SEMUANYA TERJADI BEGITU SAJA.
BUKAN AKU TAK TAU TENTANG ITU. AKU TAU, AKU TAU, AKU TAU..
KAMU DIAM, TAPI BUKAN BERARTI “DIAM”.
TAPI.. AKU TAU, KAMU DIAM UNTUK MENCOBA MELAKUKAN APA YANG INGIN KAMU LAKUKAN, TAPI TAK PERNAH SANGGUP MELAKUKANNYA..
DAN KAMU TAU?
SESUNGGUHNYA RASA ITU JUGA YANG KIAN MELETUP DISINI (HATI).
JIKA SAJA KAMU TANYA TERHADAP SIAPAKAH RASA INI ADA?
TERHADAP SESEORANG YANG HANYA MAMPU UNGKAPAN RASA LEWAT TULISANNYA, SESEORANG YANG SLALU MENCOBA UNTUK MENATAPKU, DAN SESEORANG YANG INGIN AGAR AKU SLALU BAIK-BAIK SAJA..

Aku akan ada disana, jam 7 nanti. Di tempat biasa kamu menemaniku menyeduh harapan.

Ah, Tuhan memang ajaib.
Dua tahun tiga bulan aku mengagumimu dalam diam. Tiga bulan sembilan hari aku mengenalmu. Kini, terima kasih untuk doa-doa yang terkabulkan, Tuhan..
Terima kasih teruntuk hatimu yang mengizinkan aku untuk membuka pintu, untuk kemudian tinggal didalamnya.
Anggap saja ini surat cinta bersambung.





Sincerely,


yours   :) 

0 komentar:

Posting Komentar

terimakasih sudah berkunjung . silakan koment yaa :)