my clock

Senin, 22 Juli 2013

surat untuk suamiku kelak

Selamat pagi kamu, suamiku..

        Ini hari ke-365 kita bersama, terhitung tepat dari hari sejak kau mengucap janji kepada tuhan kita untuk meminang ku, menjaga, membimbing dan menyayangi ku seumur hidup. Sayang sekali hari ini jatuh di hari rabu, kita sama-sama harus pergi ke kantor. Andai saja ini hari libur kita pasti akan merayakannya berdua, mungkin pergi menonton film, makan malam romantis ditemani cahaya lilin atau memandang pijar lampu-lampu ibukota dari atas gedung. atau mungkin jika kau sedang tak sibuk dengan pekerjaan kantor mu kita bisa pergi berlibur ke puncak, atau melihat sunset di pantai. atau sekedar menonton dvd berdua di rumah, buat ku itu cukup. tapi sudahlah hari ini kita harus sama-sama melaksanakan rutinitas kita.                Pagi ini aku punya permintaan, kau harus kabulkan ya, kau harus menuruti ku, aku tak mau tau. Sekarang di hadapanmu ada kemeja yang ku beli kemarin secara diam-diam ketika kau mengantarku membeli buku. kau pakai ya hari ini! kau tau kan aku paling suka melihatmu ketika memakai kemeja, warnanya cerah cocok untuk kulitmu yang bersih. dan juga jangan lupa mencukur kumismu, aku berani bertaruh kau pasti akan terlihat tampan hari ini, tapi ingat jangan pernah main mata dengan wanita lain di kantor mu, awas saja kalau kau berani! kalau sudah segera lah turun ke meja makan, aku sudah menyiapkan sarapan favorit mu pagi ini.         Suami ku, terlepas dari pertengkaran-pertengkaran yang kita lalui hingga hari ini, terlepas dari ego kita, terlepas dari keras nya kepala mu, manja nya aku, kerasnya hati mu dan sensitiv nya aku, semoga tak pernah terucap kata menyerah dari bibir kita. terlepas dari itu semua aku mencintai mu, sangat mencintai mu.Aku ingin selalu menjadi yang membangun kan subuh mu. kau yang selalu jadi imam di tiap sholat ku, yang selalu ku sebut namanya dalam untaian doa ku. yang tetap mau memakan masakan ku walau kadang terlalu asin atau hambar rasanya, maaf ya sayang aku bukan koki handal. yang selalu menyambut mu di depan pintu setiap malam kau pulang kerja, yang membawakan tas kantormu, yang membuka kan dasimu. menyedukan kopi atau teh untuk menemanimu membicarakan hari hari mu. menjadi yang terahir kau lihat sebelum kau mengakhiri harimu dan ada di sebelahmu ketika kau membuka mata, menjadi yang pertama kau lihat bahkan sebelum kau melihat mentari. semoga kau selalu diberikan kesabaran untuk selalu memahami ku dan diberikan tenaga untuk tetap mencintai ku hingga akhir. selamat ulang tahun pernikahan kita yang pertama, sayang.        Hai pria yang sedang membaca surat ini, siapa pun kamu, aku tau kau adalah jawaban terbaik dan terindah dari doa-doa ku selama ini. umurku masih 20 tahun ketika ku tulis ini, kurang lebih 6 tahun dari hari ini surat ku akan sampai ke tangan mu. kata-kata ku hari ini terlalu manis ya? aku tau kau pasti tak tahan membacanya, pasti sekarang kau ingin sekali memelukku. baiklah, sekarang kau turun dan peluk aku, aku sedang menunggu mu di meja makan, tentu saja aku dalam wujud 26 tahun, jangan lupa bawa dasi mu, aku tau kau tak pernah rapih memasangnya sendiri.aku mencintai mu, jawaban doa-doa ku.P.S : bahagiakan wanita berumur 26 tahun itu, aku tau dia pasti masih sangat rapuh, terlalu banyak luka yang ia alami. cintai dia, dengan tulus. aku bersumpah dia akan mencintai mu hingga mati.

*unspoken word* eka rahmania

0 komentar:

Posting Komentar

terimakasih sudah berkunjung . silakan koment yaa :)